Belajar Alkitab Di Blogger

Perjanjian Antara Yakub Dan Laban

 Laban Berkata Kepada Yakub, " Tuhan Berfirman Agar Aku Tidak Menyakitimu.
Dan Aku Tak Bisa Mengambil Kembali Putri-Putriku Karena Kini Mereka Menjadi Keluargamu.
Jadi, Marilah Kita Membuat Perjanjian.
Kita Akan Menumpukkan Batu-Batu Besar Di Tempat Ini.

Bebatuan Itu Akan Menjadi Pengingat Bahwa Tuhan Berjaga-Jaga Diantara Engkau Dan Aku,
Bahkan Saat Kita Terpisah Jauh.
Aku Tidak Akan Mengejarmu Atau Berusaha Mengambil Kembali Kedua Putriku.
Tetapi Kau Harus Berjanji Untuk Menjaga Mereka Dan Cucu-Cucuku Dengan Baik.

Ingatlah Bahwa Tuhan Berjaga - Jaga Diantara Kita,
Dan Dia Akan Memastikan Kita Memegang Teguh Perjanjian ini."
Yakub Mempersembahkan salah satu Ternaknya Kepada Tuhan Sebagai Tanda Ia Akan Mematuhi Perjanjian Itu.
Lalu Bersama-Sama, Yakub Dan Laban Memakan Dagingnya Lalu Bermalam Di Pegunungan.

Pagi Harinya Laban Bersiap-Siap Pergi.
Laban Memeluk Dan Mencium Kedua Putrinya Serta Cucu-Cucunya.
Lalu Laban Pun Kembali Pulang.

Yakub Bertemu Esau

 Beberapa Saat Kemudian, Yakub Melihat Esau Berjalan Semakin Dekat.
Di Belakang Esau Ada Empat Ratus Orang Mengiringnya.
"Cepat!" Kata Yakub Pada Anak-Anaknya,"Pergilah Kepada Ibu Kalian!"
Yakub Berjalan Kedepan Dan Bersujud Tujuh Kali.

Lalu Ia Melihat Esau Berlari Menyongsongnya. Tetapi Bukannya Menyerang, Esau Malah Memeluk Dan Mencium Yakub.
"Anak-Anak Siapakah Ini?" Tanya Esau Ketika Melihat Keluarga Yakub.
Yakub Menjawab, " Inilah Anak-Anak Yang Di Karuniakan Tuhan Kepadaku."
Lalu Esau Berkata,"Terima Kasih Untuk Hewan Ternak Yang Kau Kirimkan.

Tetapi Aku Sudah Mempunyai Banyak, Adikku. Biarlah Semuanya Itu Tetap Menjadi Milikmu."
Tidak,"Desak Yakub."Kau Menerima Aku Dan Memperlakukkan Keluargaku Dengan Kasih.
Simpanlah Semua Hewan Itu Sebagai Hadiah Dariku,"
"Baiklah,"Kata Esau."Marilah Kita Berangkat Sekarang."

Yakub Menjawab,"Anak-Anakku Dan Hewan Ternakku Ada Bersamaku.
Dan Kau Tahu Betapa Sulitnya Berpergian Bersama Semuanya Itu.
Lebih Baik Kau Pergi Dulu, Dan Nanti Aku Akan Menyusulmu."
Jadi Esau Pulang Sementara Yakub Dan Keluarganya Berkemah Di Tempat Bernama Sukot.

Di Sanalah Yakub Membangun Rumah Untuk Keluarganya Dan Kandang Untuk Hewan Ternaknya.

Yakub Bergumul Dengan Orang Asing

 Ketika Semakin Dekat Dengan Kanaan,
Yakub Mengirim Utusan Untuk Bertemu Kakaknya, Esau Dan Memberitahukan Kedatangan Mereka.
Sudah Lama Ia Tidak Bertemu Esau. Yakub Takut Esau Masih Marah Padanya.
Jadi Ia Menyuruh Utusannya Berkata Kepada Esau, "Tuan, Aku Hambamu.
Aku Telah Tinggal Dengan Pamanmu,Laban, Selama Ini. Sekarang Aku Kembali,
Dan Ku Harap Engkau Akan Menyambut Keluargaku Saat Kami Tiba."

Pulanglah Para Utusannya Pada Yakub, Dan Mereka Memberitahu," Kami Telah Memberitahu Kakakmu.
Dia Akan Menemui Engkau Di Sini, Diiringi Oleh Empat Ratus Orang!"
Yakub Menjadi Sangat Takut. Ia Yakin Kakaknya Akan Menyerang Dirinya Dan Keluarganya.
Jadi Yakub Membagi Semua Orang Dan Hewan Ternak Yang Bersamanya Jadi Dua Kelompok.

"Setiap Kelompok Harus Berjalan Berpisah,"Katanya Kepada Mereka.
"Dengan Begitu, Jika Salah Satu Kelompok Diserang, Yang Lainnya Bisa Terluput. " Lalu Yakub Berdo'a.
"Tuhan, Waktu Pertama Kali Menyeberangi Sungai Yordan, Aku Hanya Membawa Tongkatku.
Tetapi Sekarang Aku Membawa Dua Kelompok Besar Orang. Kau Telah Memberkatiku Begitu Besar.

Kini Ku Mohon Jagalah Aku Dan Keluargaku."
Keesokan Harinya Yakub Memilih Kambing Domba Terbaiknya.
Lalu Ia Memilih Lembu-Lembunya Yang Paling Gemuk Dan Keledai-Keledainya Yang Paling Kuat.
"Bawalah Semua Hewan Ini Pada Esau. Katakan Bahwa Ini Hadiah Dari Adiknya."

Setelah Kawanan Ternak Pertama Dikirimkan, Yakub Mengirimkan Juga Kawanan Kedua Dan Ketiga Untuk Esau.
Ia Memerintahkan Setiap Utusan Untuk Mengatakan Hal Yang Sama.
Malam Itu Yakub Tidak Bisa Tidur. Ia Terus Memikirkan Esau Dan EMpat Ratus Orang Yang Mengiringi Kakaknya.
"Biarlah Aku Membawa Kalian Ke Tempat Lain," Kata Yakub Pada Keluarganya.

"Berpergian Bersamaku Terlalu Bahaya." Jadi Yakub Membawa Mereka Menyebrangi Sungai.
Lalu Ia Kembali Dan Tidur Sendirian. Sesaat Sebelum Fajar Menyingsing, Seorang Laki - Laki Datang Dan Bergulat Kepada Yakub.
Yakub Berjuang Dan Melawan Orang Itu. Ketika Orang Itu Melihat Bahwa Ia Tidak Dapat Mengalahkan Yakub,
Ia Menyentuh Pangkal Paha Yakub Dan Membuat Sendinya Bergeser.

Matahari Mulai Terbit Di Kejauhan. Orang Itupun Berkata."Biarkanlah Aku Pergi, Karena Fajar Telah Menyingsing."
Tetapi Yakub Menolak."Aku Tidak Akan Membiarkan Engkau Pergi Sebelum Engkau Memberkatiku."
Laki-Laki Itu Berkata, Siapakah Namamu?"
"Nama Ku Yakub," Jawabnya "Yakub," Ulang Laki-Laki Itu.

"Engkau Telah Bergumul Dengan Tuhan Dan Menang.
Sekarang Namamu Menjadi Israel."
Tetapi Siapakah Namamu?" Tanya Yakub Keherenan.
"Tidakkah Engkau Tahu Siapa Aku?" Tanya Laki-Laki Itu.

Ia Meletakkan Tangan Di Kepala Yakub Dan Memberkatinya.
Yakub Bangkit Dan Pergi, Tapi Jalan Pincang Karena Sendi Pangkal Pahanya Bergeser.
"Aku Telah Melihat Tuhan Dengan Berhadapan Muka,"Ujar Yakub,
"Tetapi Nyawaku Masih Tertolong."

Laban Mengejar Yakub


Ketika Mengetahui Kepergian Yakub, Laban Menjadi Sangat Marah.
Lalu Ia Melihat Patung Berharganya Tidak Ada.
Jadi Laban Mengerjar Mereka, Mencari Mereka Di Mana-Mana.
Tujuh Hari Kemudian Ia Melihat Mereka Di Pegunungan Gilead.

Tetapi Tuhan Muncul Dalam Mimpi Laban Dan Berfirman,
"Jangan Katakan Apa-Apa Pada Yakub - Janji Maupun Ancaman."
Laban Terlalu Marah Untuk Mendengarkan Firman Tuhan,
Ia Langsung Menuju Kemah Yakub Dan Berteriak,

"Mengapa Engkau Lari Bersama Putri - Putriku Seperti Seorang Penculik ?
Dan Mengapa Engkau Mengambil Patungku Seperti Seorang Pencuri?"
Namun Yakub Tetap Tenang. Yakub Menjawab Laban,
"Aku Pergi Tanpa Memberitahu Karena Tahu Kau Takkan Membiarkan Kami Pergi.

Sedangkan Patungmu, Kami Tidak Mengambilnya.
Silakan, Periksa Tenda - Tenda Kami Untuk Mencarinya."
Laban Memeriksa Setiap Tenda, Tapi Tidak Menemukan Apa-Apa.
Rahel Menyembunyikan Patung Itu Di Bantal,
Lalu Dia Menduduki Bantal Itu.

"Aku Bukan Pencuri,"Kata Yakub Akhirnya.
"Selama Dua Puluh Tahun Aku Tak Pernah Mencuri Apapun Darimu.
Aku Bekerja Empat Belas Tahun Hanya Mendapatkan Putri- Putrimu.
Lalu Aku Harus Bekerja Enam Tahun Lagi Untuk Membeli Kambing Dan Dombamu.

Dan Selama Itu Kau Mencurangi Upahku.
Tuhan Melihat Kesukaranku, Dan Dia Membatuku.
Tuhan Membela Dan Memberitahukan Padaku Apa Yang Harus Kulakukan."

Yakub Lari Meninggalkan Laban

Bertahun-Tahun Yakub Bekerja Untuk Laban.
Yakub Memiliki Banyak Anak, Dan Ia Ingin Memulai Kehidupannya Sendiri Bersama Keluarganya.
Laban Sendiri Memiliki Banyak Anak Laki-Laki.
Mereka Iri Kepada Yakub Saudara Ipar Mereka.

"Yakub Lebih Kaya Dari Pada Kita Semua," Keluh Mereka.
Jika Ia Bukan Kerabat Kita, Dia Takkan Punya Apa-Apa."
Sikap Laban Dan Putra-Putranya Tidak Lagi Baik.
Tuhan Berfirman Kepada Yakub, " Pulanglah Ke Negeri Nenek Moyangmu, Dan Aku Akan Menyertai Engkau."

Yakub Memanggil Lea Dan Rahel Lalu Berkata Pada Mereka,"
"Sudah Lama Aku Bekerja Keras Untuk Ayah Kalian. Tidak Sekalipun Aku Mencuranginya.
Aku Juga Selalu Berusaha Sebaik Mungkin Untuknya.
Tetapi Semakin Lama, Aku Tidak Lagi Merasa Di Terima Disini.

Tuhan Telah Berfirman Dan Memberitahu Apa Yang Harus Aku Lakukan.
Ini Waktunya Aku Kembali Ke Kanaan."
Rahel Dan Lea Berkata, " Perbuatlah Apa Yang Tuhan Perintahkan,
Dan Kami Akan Pergi Bersamamu. Kau Laki Laki Yang Baik.
Tetapi Ayah Kami Memperlakukan Kita Semua Seperti Orang Asing."

Suatu Hari, Ketika Laban Dan Anak Anak Lelakinya Sedang Bekerja Di Luar,
Yakub Menaikkan Semua Harta Miliknya Ke Unta.
Lea Dan Rahel Mengumpulkan Anak-Anak Mereka Dan Bersiap Pergi.
Rahel Kembali Dan Mengambil Satu Benda Terakhir.

Ia Mengambil Patung Berharga Milik Laban Dan Menyembunyikan Patung Itu Di Karungnya.
Mereka Pun Pergi Sebelum Laban Bisa Melihat Kepergian Mereka.

Yakub Menikahi Lea Dan Rahel


Suatu Hari Laban Berkata Kepada Yakub,
"Tidak Benar Jika Engkau Bekerja Dengan Cuma-Cuma.
Apa Yang Bisa Ku Berikan Kepadamu Sebagai Upah?"
Saat Itu Yakun Sudah Jatuh Cinta Dengan Pada Rahel.

Mata Rahel Yang Berseri-Seri Membuat Yakub Bahagia.
Yakub Pun Menjawab,"Jika Kau Memperbolehkan Aku Menikahi Rahel,
Aku Akan Bekerja Selama Tujuh Tahun Untukmu."
Laban Dan Yakub Membuat Perjanjian.

Jadi Bekerjalah Yakub Untuk Laban Selama Tujuh Tahun.
Tidak Sekali Pun Ia Mengeluh, Dan Ia Selalu Bekerja Keras.
Waktu Tujuh Tahun Tidak Terasa Lama Bagi Yakub Karena Ia Sangat Mencintai Rahel.

Akhirnya Tiba Waktunya Untuk Pernikahan.
Laban Mengadakan Perjamuan Besar, Semua Teman Dan Keluarganya Di Undang.
Tetapi Ketika Laban Membawa Keluar Sasng Pengantin Wanita,
Ternyata Pengantinnya Lea Dan Buka Rahel.

Yakub Menjadi Panik. Ia Bertanya Pada Laban,
"Di Mana Rahel? Aku Bekerja Keras Selama Tujuh Tahun Untuk Rahel, Bukan Lea!"
Laban Memberitahunya,"Di Negeri Kami, Putri Yang Lebih Tua Harus Menikah Lebih Dulu.
Kau Boleh Menikahi Rahel. Tapi Kau Harus Bekerja Tujuh Tahun Lagi Untukku."

Pada Akhirnya Yakub Juga Menikahi Rahel. Tetapi Ia Harus Bekerja
Tujuh Tahun Lagi Untuk Laban.

Yakub Bekerja Untuk Laban

 Akhirnya Yakub Sampai Di Negeri Tempat Pamannya Tinggal.
Ia Memandang Ke Padang Dan Melihat Para Gembala Yang Berkumpul Di Dekat SUmur.
Yakub Mendekati Mereka Dan Bertanya,"Apakah Kalian Kenal Orang Yang Bernama Laban?"
"Ya, Kami Kenal,"Jawab Mereka.""Lihat, Itu Anak Perempuannya, Rahel,Datang Membawa Dombanya.

"Para Gembala Menunjuk Ke Arah Gadis Yang Berjalan Mendekati Sumur.
Yakub Memberitahu Rahel Bahwa Ia Putra Ribka, Bibi Rahel
Rahel Sangat Terkejut Dan Langsung Berlari Untuk Menceritakannya Pada Ayahnya.
Yakub Ikut Bersama Rahel.

Setelah Mendengar Cerita Yakub, Laban Langsung Menyongosng Dan Mencium Yakub.
Laban Merangkul Yakub Dan Berkata,"Kau Ini Saudaraku.
Tinggallah Di Sini Selama Yang Kau Inginkan.
"Jadi Yakub Tinggal Bersama Laban Dan Anak-Anaknya.
Dia Membantu Menjaga Ternak-Ternaknya.

Mimpi Yakub

Yakub Berjalan Melewati Gurun Panas Dan Dataran Kering.
Ia Kelelahan Dan Beristirahat Sebelum Malam Untuk Mencari Tempat Bermalam
Setelah Menemukan Tempat Yang Baik, Yakub Berbaring Dan Menyandarkan Kepala Di Batu.

Malam Itu Yakub Bermimpi. Ia Melihat Tangga Yang Ujungnya Sampai Ke Langit.
Malaikat Malaikat Tuhan Turun-Naik Di Tangga Itu.
Tuhan Berfirman Padanya, " Yakub, Aku Menyertai Ayahmu Dan Kakekmu.
Kini Aku Menyertai Engkau. Tanah Tempat Engkau Berbaring Ini Akan Ku Berikan Padamu Dan Keturunanmu

Keturunanmu AKan Jadi Sama Banyaknya Dengan Debu Di Tanah!
Aku Tidak Akan Meninggalkan Engkau Ataupun Keturunanmu!"
Yakub Bangun Pagi-Pagi, Ia Merasa Segar Dan Damai. Ia Ingat Mimpinya.
Lalu Ia Berdiri Di Atas Batu Yang Di Jadikannya Alas Kepala Malam
Ia Menuangkan Minyak Zaitun Ke Batu Tersebut Sebagai Tanda Penghormatan Kepada Tuhan.

Lalu Yakub Berlutut Dan Berdo'a,"Sertai Aku Tuhan, Dan Aku Akan Menyembah-Mu Selama-Lamanya."

Ribka Mengirim Yakub Pergi

Esau Sangat Marah Kepada Yakub Yang Telah Memperdayainya.
Dia Lupa Tentang Janjinya Untuk Memberikan Hak Kesulungannya Kepada Yakub.
Dia Mengira Yakub Mencuri Berkatnya.
Esau Pun Memutuskan Untuk Membunuh Yakub Setelah Ayah Mereka Meninggal.

Ketika Ribka Mengetahuinya Rencana Esau Sang Ibu Buru - Buru Mencari Yakub.
"Yakub, Putraku" Serunya."kakakmu, Esau, Sangat Marah Padamu!
Dia Hanya Menunggu Waktu Yang Tepat Untuk Membunuhmu!
Dengar Baik-Baik Dan Lakukan Apa Yang Akan Ku Katakan Ini.

Pergilah Ke Rumah Saudaraku, Laban, Di Kota Haran.
Tinggalah Di Sana Selama Beberapa Waktu.
Jika Keadaanmu Sudah Aman, Aku Akan Menyuruhmu Orang Untuk Menjemputmu Dari Sana."
Yakub Mengemasi Barang - Barangnya Dan Bersiap Meninggalkan Rumah Serta Keluarganya.

Ribka Melepas Kepergiannya Yakub Dengan Hati Yang Sedih.
Dia Sedih Melihat Putra Kesayangannya Pergi

Ishak Memberkati Yakub

Kini Ishak Sudah Tua, Buta, Dan Hampir Meninggal Dunia,.
Sebelum Ia Mati, Ia Ingin Memberikan Berkat Khusus Pada Putra Sulungnya, Esau
Itu Adalah Hak Esau Sebagai Anak Sulungnya.
Tapi Karena Ribka Lebih Menyayangi Yakub, Dia Ingin Yakub Yang Menerima Berkat Itu.

"Pergilah Kepada Ayahmu," Kata Ribka Pada Yakub Suatu Hari.
"Ayahmu Akan Mengira Engkau Adalah Kakakmu Esau, Dan Dia Akan Memberkatimu!"
Yakub Berkata," Tubuh Kakakku Berbulu, Sedangkan Aku Tidak.
Kalau Ayahku Menyangka Aku Mau Memperolok - oloknya, Dia Akan Mengutukku!

Tetapi Ribka Perempuan Yang Cerdik.
Ribka Mengambil Kulit Anak Kambing Dan Melilitkannya Ke Lengan Yakub.
Lalu Yakub Datang Kepada Ayahnya Dan Berkata, Ini Aku, Esau."
Ishak Mengulurkan Tangan Lalu Meraba Tangan Yakub Yang Berbulu, Dan Percaya.

Ishak Meletakkan Tangan Di Kepala Putranya Dan Memberikan Berkat Akan Kekuatan Serta Keberanian.
Ini Berarti Tuhan Akan Bersama Yakub Selamanya.
Waktu Pulang Dari Berburu, Esau Cepat Cepat Menemui Ayahnya.
"Bapa Ini Aku Esau - Aku Sudah Pulang Dari Berburu, Dan Aku Membawa Daging Untukmu!"

Ishak Sadar Berkatnya Telah Di Berikan Pada Putra Yang Keliru!
Esau Dan Ayahnya Sangatla Sedih, Tapi Itu Sudah Terlmbat.
Yakub Telah Mendapat Berkat Dari Tuhan
Diberdayakan oleh Blogger.
 

Berita Terbaru

Kesaksian

Kesaksian
1. --
2. --
3. --
4. --
5. --
6. --
7. --
8. --
9. --
10. --
11. --
12. --
13. --
14. --
15. --
16. --
17. --
18. --
19. --
20. --
21. --
22. --
23. --
24. --
25. --
26. --
27. --
28. --
29. --
30. --
31. --
32. --
33. --
34. --
35. --
36. --
37. --
38. --
39. --
40. --
41. --
42. --
43. --
45. --
46. --
47. --
48. --
49. --
50. --
51. --
52. --
53. --
54. --
55. --
56. --
57. --
58. --
59. --
60. --
61. --
62. --
63. --
64. --
65. --
66. --
67. --
68. --
69. --
70. --
71. --
72. --
73. --
74. --
75. --
76. --
77. --
78. --
79. --
80. --
81. --
82. --
83. --
84. --
85. --
86. --
87. --
88. --
89. --
89. --
90. --
91. --
92. --
93. --
94. --
95. --
96. --
97. --
98. --
99. --
100. --
101. --
102. --
103. --
104. --
105. --
106. --
107. --
108. --
109. --
110. --
111. --
112. --
113. --
114. --
115. --
116. --
117. --
118. --
119. --
120. --
121. --
122. --
123. --
124. --
125. --
126. --
127. --
128. --
129. --
130. --
131. --
132. --
133. --
134. --
135. --
136. --
137. --
138. --
139. --
140. --
141. --
142. --
143. --
144. --
145. --
146. --
147. --
148. --
149. --
150. --
151. --
152. --
153. --
154. --
155. --
156. --
157. --
158. --
159. --
160. --
161. --
162. --
163. --
164. --
165. --
166. --
167. --
168. --
169. --
170. --
171. --
172. --
173. --
174. --
175. --
176. --
177. --
178. --
180. --
181. --
182. --
183. --
184. --
185. --
186. --
187. --
188. --
189. --
190. --
191. --
192. --
193. --
194. --
195. --
196. --
197. --
198. --
199. --
200. --
201. --
202. --
203. --
204. --
205. --
206. --
207. --
208. --